Kuliah




   2 tahun yang lalu, ketika saya masih menjadi pelajar SMA pernah terbayangkan sekelumit bayangan tentang dunia perkuliahan. Bagi saya menuntut ilmu itu penting, saya menyukai dunia pendidikan semenjak saya kecil.   and two years ago, saya telah memikirkan matang-matang akan kehidupan saya selanjutnya setelah saya lulus dari SMA. Orang tua, Wali kelas dan bahkan teman-teman terdekat saya ikut membantu saya untuk memutuskan kuliah apa yang akan saya ambil dan dimana lebih tepatnya. Soal jurusan saya tidak mengambil pusing, saya  menyukai segala mata pelajaran terutama bahasa, ilmu pengetahuan alam, sosial dan bisnis. 

     Walaupun minat saya sangat besar didunia fotografi, dan seperlunya juga tidak melupakan minat saya pada jurusan yang lebih menjanjikan nantinya. Bukan berarti dunia Fotografi itu tidak menjanjikan, hanya sekedar saran dari papa saya yang masih saya ingat hingga sekarang. Beliau mengatakan kepada saya sebenarnya hidup itu penuh dengan pilihan, mereka bercabang-cabang dan pada akhirnya tak satupun bisa ditebak oleh akal manusia. tetapi manusia tersebut dapat memilih dari salah satu cabang-cabang itu. pilihlah yang kamu anggap bersinar sampai kapanpun sesuai dengan naluri hatimu, miliki dia, pegang teguh dia, maka dia akan menjadi milikmu untuk selamanya. 

     Berbekal Saran yang  menurut saya menjurus seperti Inovator tersebut, terpikirlah 2 jurusan dipikiran saya saat itu. Lalu saya merundingkan kembali jurusan mana yang benar-benar harus saya pilih setelah lulus dari SMA. Papa mendukung penuh kepada saya, tak lepas dari ke 2 orang tua saya, keluarga saya dan orang-orang terdekat saya. ini benar benar sulit ketika kamu semisalnya dihadapkan dengan dua pilihan yang harus diputuskan menjadi 1 pilihan saja, bukan hanya sekedar pilihan tetapi didalamnya terdapat banyak pemikiran dari dasar hingga yang universal. ya, saya fikir itu adil untuk kehidupan nyata yang lebih baik dan tertata.

     Fotografi, salah satu bidang yang saya benar-benar cintai. Kebetulan saya dan keluarga saya juga memiliki kecintaan yang sama dalam bidang itu, dengan sangat bersyukur saya dan keluarga saya membangun sebuah studio didaerah Jakarta Selatan. Akan tetapi Papa saya tidak memegang ahli untuk keseluruhan usaha tersebut. Beliau ingin melihat seberapa seriuskah saya dan adik saya mengelola studio tersebut yang dimulai dari nol. Jika ada masalah dari segi apapun saya dan adik saya berusaha untuk meyelesaikannya, dan alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik, kata baik ini bermakna baik antara pengalaman, rintangan yang buruk dan positif. karena ini adalah dunia bisnis. Kadang dibawah kita harus bisa mengatasinya dengan tepat, terkadang juga bisa diatas dan tetaplah menjadi seseorang yang  mampu melihat kehidupan yang  berada dibawahnya lagi.

   Bisnis, bidang satu ini benar-benar membuat saya jatuh cinta. selain karena ilmunya menarik, bidang ini juga berhubungan dengan dunia sosial, berhitung, dan dunia sangat universal. selain itu kesabaran benar-benar dibutuhkan disini. dalam memasuki dunia kerja dalam bisnis saya mengerti bahwa tak akan semudah yang saya fikirkan saat 2 tahun silam itu. Berbekal ilmu bisnis dari keluarga besar dan papa saya sendiri sejak SMA, sebagian dari itu saya sudah memahami bagaimanakah ilmu bisnis itu adanya. Dengan pengalaman kerja untuk memegang usaha studio sewaktu itu, saya mulai berfikir bahwa dunia fotografi dan bisnis saling terkait. ini awal yang baik menurut saya.

       Papa, beliau meminta saya untuk mempelajari dunia fotografi lebih luas lagi. Seusai SMA berakhir saya mempunyai tekad untuk mewujudkan permintaan papa saya. Beasiswa tahun 2011 membawa saya pergi untuk membawa permintaan papa saya dan pribadi untuk mempelajari dunia fotografi di NewYorkCity. Tepatnya di The New York Institute Of Photography. Jangka waktu yang ditawarkan untuk mengemban ilmu fotografi disini  tidak lama. maksimal 2 tahun saja, maklum ini adalah sebuah insitut bukan sebuah perkuliahan. Jadi jelas-jelas beda dari segi sistem pengajarannya. disana saya diajarkan berbagai macam teknik dan ilmu semuanya tentang fotografi! dan memang bermanfaat, setelah saya sekolah disana 8 bulan ketika itu ada pekerjaan yang menghampiri saya, disana saya sebagai digital PR dan fotografer disebuah media cetak terbesar di Newyork dan dunia jika saya nilai. Saya mengambil Study cepat, memilih bersekolah 1 tahun untuk fotografi. 3 bulan setelah bekerja kini saya mengerti arti dunia kerja yang sebenar-benarnya tentunya dengan bidang yang saya minati. benar-benar menakjubkan! pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. 

        1 tahun berlalu, dihadapkan dengan rasa hati yang gembira dan lepas akhirnya hari itu tiba. saya lulus dan saya telah menepati permintaan papa saya dan pribadi. setelah itu, saya tidak menginginkan ilmu saya berhenti begitu saja. saya ingin belajar dunia bisnis dimana suatu hari nanti saya benar-benar belajar bisnis di perkuliahan yang menjanjikan. Dan itu Harvard. sebelum saya mengatakan ini, saya dan keluarga telah mempersiapkan segala kepentingan yang nantinya saya hadapi jika saya lolos test di Harvard. dan tidak lupa untuk terus memantau perkembangan beasiswa indonesia untuk US. Soal pendidikan saya tidak menginkan atau memeberatkan orang tua saya, dan orang-orang disekeliling saya untuk itu. ini pilihan saya, dan untuk kehidupan masa depan saya. 

       Di Harvard University jurusan yang saya ikuti yaitu bisnis... hmm sangat minat dan sangat menyukai dunia bisnis. saya lulus test masuk harvard dan masih ada test lagi setelah itu test jurusan namanya. quite difficult! cant believed.. im here now. a student of Harvard Universiy for some years. Saya harap ilmu bisnis yang saya dapatkan sampai sekarang akan bermanfaat dimasa yang akan datang. so guys, jika kamu memiliki harapan, rangkailah berbagai macam persiapan untuk harapan itu dari masa dimana masa tersebut belum datang. make decisions with careful consideration! and goodluck.
and im really sorry if series of my Indonesian poorly advised I prefer and interest in a foreign language, but somehow I'm also trying to master Indonesian correctly. and I'm proud to be Indonesian :)